MAKALAH ULUMUL QUR'AN DAN PERKEMBANGANNYA. Belajar Bareng Bareng. A. LATAR BELAKANG. Al- Qur’an adalah kalam Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, disampaikan dengan jalan mutawatir dalam bentuk lembaran- lembaran, dan digunakan sebagai pedoman hidup manusia. Sebab tanpa memahami ilmu- ilmu Al- Qur’an tersebut, maka pemahaman seseorang terhadap kandungan Al- Qur’an akan menjadi parsial, kalau tidak dapat dikatakan membawa pemahaman yang keliru. Hal itu terbukti dengan banyaknya orang –orang yang mengerti dan memahami bahasa Arab tetapi tidak mengerti secara tepat akan kandungan yang dikehendaki Al- Qur’an. Apa yang dimaksud dengan Al- Qur’an dan Ulumul Qur’an ? Tulisan ini kami copy dari blog sahabat Mudzakir Fauzi (https://dakir.wordpress.com/2009/03/13/pengertian-ulumul-quran/). Semoga Allah merahmati beliau, dan kita Penulis menyadari bahwa makalah . Ulumul Qur'an: Makki dan Madani. MAKKI DAN MADANI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Ulumul Qur’an, Dosen Pengampu Mahbub Hefdzil Qur’an, M.A. Perbedaan pada materi. Hadits Tentang Materi Pendidikan. Tahapan Turunnya Al.docx. MODUL MATA KULIAH: ULUMUL QURAN (1) Ringkasan Praktis Sistematis dari Terjemahan Kitab &quo. Pokok-pokok Materi : 1. Pengertian Ulumul Quran 2. Objek Pembahasan Ulumul-Quran 3. Sejarah & Perkembangan Ulumul. Bagaimana perkembangan Al- Qur’an ? Seberapa luas ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an ? Untuk mengetahui arti dari Al- Qur’an dan Ulumul Qur’an. Pokok-pokok keimanan dan. Ulumul Quran II, Bandung: Pustaka Setia, 1997. Untuk mengetahui perkembangan dari Al- Qur’an. Untuk mempermudah memahami seberapa besar ruang lingkup pembahasan Ulumul Qur’an. Untuk mengetahui cabang- cabang Ulumul Qur’an. BATASAN MASALAH. Dalam makalah ini, kami membatasi pembahasan hanya mengenai pengertian, perkembangan, ruang lingkup pembahasan serta cabang- cabang Ulumul Qur’an. Dengan demikian kami berharap pembahasan kami terfokus pada tema tersebut. Pengertian Al Qur’an. Menurut pengertian bahasa Arab berkonjugasi. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir. Definisi tersebut telah disepakati oleh para ulama. Kemudian, Allah menurunkan Al- Qur’an adalah sebagai tata kehidupan umat dan petunjuk bagi makhluk, sebagai tanda kebenaran Rosulullah dan bukti yang jelas atas kenabian dan kerasulanya. Selain itu ia juga hujjah yang akan tetap tegak sampai pada hari kiamat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ulumul Qur’an merupakan ilmu yang berisi pembahasan mengenai segala macam ilmu yang ada hubungannya dengan Al- Qur’an, baik berupa ilmu- ilmu agama seperti halnya ilmu tafsir maupun ilmu- ilmu bahasa Arab. Sasaran utama mempelajari Ulumul Qur’an adalah untuk memahami kalam Allah SWT berdasarkan keterangan dan penjelasan yang bersumber dari Rasulullah SAW melalui penukilan yang dilakukan oleh para sahabat dan tabi’in r. Al- Qur’an. Perkembangan Ulumul Qur’an. Ulumul Qur’an sebagai sebuah disiplin ilmu mengalami rangkaian proses perkembangan yang cukup panjang. Hal ini seiring dengan kebutuhan dan kesempatan untuk membenahi Al- Qur’an dari segi eksistensi dan pemahamannya. Sehingga sangat wajar jika ilmu- ilmu Al- Qur’an pada masa Nabi Muhammad SAW belum dibukukan mengingat kondisinya belum membutuhkan, disebabkan kemampuan para sahabat yang cukup mapan dalam menghafal memahami Al- Qur’an. Di samping itu, kemampuan mereka dalam menulis relatif sedikit, bahkan ketika itu ada larangan dari Nabi Muhammad SAW untuk menuliskan selain Al- Qur’an. Baru pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, ketika bangsa Arab mulai mengadakan kontak dengan bangsa- bangsa lain, mulai terlihat ada perselisihan dikalangan umat islam, khususnya dalam hal bacaan Al- Qur’an sehingga membuat kekhawatiran Utsman. Terpecahnya umat islam hanya karena perbedaan bacaaan. Maka, ia berinisiatif untuk melakukan penyeragaman tulisan Al- Qur’an dengan menyalin sebuah mushaf al Imam (induk) yang disalin dari naskah- naskah asli. Keberhasilan Utsman dalam menyalin Mushaf Al Imam ini berarti ia telah menjadi peletak pertama bagi tumbuh dan berkembangnya Ulumul Qur’an yang kemudian populer dengan . Sedangkan Al- Qur’an ketika itu belum diberi harakat maupun tanda baca lainnya untuk memudahkan membaca Al- Qur’an. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Al Aswad Al Dualiy untuk menyusun kaidah- kaidah bahasa Arab dalam upaya memelihara bahasa Al- Qur’an. Tindakan Ali ini dianggap sebagai perintis lahirnya . Perkembangan tafsir sejak usaha penyusunan tafsir Al- Qur’an hingga sekarang memperlihatkan bahwa uluma- ulama yang menafsirkan Al- Qur’an sangatlah cerdas. Kitab tafsir karya Al Thabari dikenal sebagai kitab tafsir pertama yang paling bermutu. Meski Ulumul Qur’an telah menjadi ilmu komprehensif yang meliputi berbagai cabang ilmu sejak abad ke 3 H,hingga pada abad ke- 8 H muncul tulisan- tulisan baru dalam Ulumul Qur’an oleh para ulama. Kemudian Jalal al Din al Bulqiniy, di abad ke- 9 H menyusun kitab mawaqi’ al ulum min mawaqi’ al Nujum. Menurut al Syayuthi, al Bulqiniy dipandang sebagai uluma yang mempelopori penyusunan Ulumul Qur’an secara lengkap, karena didalam kitabnya itu tercakup 5. Al Qur’an. Setelah wafatnya al Suyuthiy, perkembangan penyusunan dan karya- karya dalam Ulumul Qur’an seolah sudah mencapai klimaksnya, sehingga tidak tampak lagi para ahli yang memiliki kemampuan seperti beliau. Di Indonesia, aktivitas para ulama dalam menyusun buku- buku yang berhubungan dengan Ulumul Qur’an cukup banyak. Karya- karya putera Indonesia yang berhasil di identifikasi diantaranya Pengantar Ulum Al Qur’an karya Masjfuk Zuhdi, Sejarah dan Ulum Al Qur’an karya Quraisy Shihab, dll. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ULUMUL QUR’AN. Ulumul Qur’an mencakup semua aspek pembahasan dan kajian yang ada hubungannya dengan Al Qur’an. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Ulumul Qur’an cabang- cabang dan cakupannya luas. Kedua, pembahasan yang berhubungan dengan masalah sanad. Ketiga, pembahasan yang berhubungan dengan . Keempat, pembahasan yang erat kaitannya dengan dengan masalah lafal Al Qur’an. Kelima, pembahasan mengenai makna lafal Al Qur’an yang berhubungan dengan masalah hukum. Keenam, pembahasan tentang makna Al Qur’an yang berhubungan dengan pengertian lafal- lafal. Oleh sebab itu, secara garis besar, para ahli membagi ilmu- ilmu Al Qur’an itu kedalam dua bagian, yaitu. Hasbi al Shiddiqiy membagi Ulumul antara lain sebagai berikut. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan yang telah disajikan dalam pembahasan, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Al Qur’an adalah kalam atau firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, disampaikan dengan jalan mutawatir dan tertulis dalam mushaf serta digunakan sebagai pedoman hidup manusia. Ulumul Qur’an mencakup semua aspek pembahasan dan kajian yang ada hubungannya dengan Al Qur’an sehingga tidak ada satu pun dari sekian banyak ilmu dan keahlian manusia yang tidak terkait dalam Al Qur’an. Cabang- cabang Ulumul Qur’an menurut T. M. Hasbi al Shiddiqiy ada 1. B. SARANKarena pentingnya ilmu- ilmu yang terkandung dalam Al Qur’an maka sebagai umat islam kita seharusnya lebih memahami secara mendalam akan ilmu yang terkandung dalam Al Qur’an tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu, kita harus tetap menjaga kemurnian dari Al Qur’an tersebut karena bagaimanapun juga Al Qur’an merupakan pedoman hidup umat islam. DAFTAR PUSTAKAMasyhur, Kahar. Pokok- pokok Ulumul Qur’an. Rineka Cipta. Muhammad, Syekh Ali Ash- Shabuni. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka Amani. Usman. Yogyakarta: Penerbit Teras. Jakarta: Firdaus, 2. Supiana, dkk. Bandung: Pustaka Islamika.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
December 2016
Categories |